Posted in

Dunia dalam Bayang-Bayang Perundungan: Suara-Suara yang Harus Didengar

Di balik gemerlap dunia yang terhubung, tersembunyi kisah pilu para korban perundungan. Mereka adalah suara-suara yang terlupakan, terperangkap dalam siklus kekerasan verbal, fisik, dan siber yang menghancurkan. Dari ruang kelas hingga dunia maya, perundungan meninggalkan luka mendalam yang seringkali tak terlihat.

Kisah-kisah mereka datang dari berbagai belahan dunia, mencerminkan realitas pahit yang melampaui batas geografis dan budaya. Di Bekasi, seorang remaja berjuang melawan depresi akibat perundungan siber yang tak berkesudahan. Di bekasi, seorang anak sekolah menarik diri dari pergaulan setelah menjadi korban perundungan fisik yang brutal.

“Saya merasa sendirian dan tidak berdaya. Mereka terus mengejek saya, dan tidak ada yang peduli,” ungkap Inisial b, salah satu korban perundungan.
Baca Juga : Mereka yang Terlupakan: Suara Korban Pembullyan dari Penjuru Dunia

Dampak perundungan tidak hanya terbatas pada luka fisik dan emosional. Korban seringkali mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan bahkan keinginan untuk mengakhiri hidup. Mereka merasa terisolasi, tidak berharga, dan kehilangan kepercayaan pada orang lain.

“Perundungan adalah kejahatan yang merusak masa depan generasi muda. Kita tidak bisa lagi menutup mata dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa,”

Saatnya kita membuka mata dan telinga untuk mendengarkan jeritan senyap para korban perundungan. Mari kita ciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, di mana setiap orang merasa dihargai dan dihormati.

Media Sumber : bully.id